Implementasi Cloud Computing di Era Sekarang Ini


1. Cloud Computing Dalam Bidang Pemerintah


Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing.


Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.


Bertempat di Hotel Phoenix, Yogyakarta, Fujitsu hari ini mengumumkan kalau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah memilih perusahaan asal Jepang tersebut untuk menyediakan layanan Cloud Computing! Dengan keputusan tersebut, BPPT telah menjadi lembaga non-departemen pemerintah pertama yang menggunakan Cloud Computing. BPPT juga menjadi konsumen Cloud Computing pertama Fujitsu Indonesia.

Untuk layanan Cloud Computing ini, Fujitsu akan menyediakan beberapa platform dan jasa. Platform yang digunakan BPPT antara lain terdiri dari server PRIMERGY dan sistem storage ETERNUS yang didukung oleh ServerView Resource Orchestrator V3 (ROR V3).

Kemudian platform dari Fujitsu, BPPT telah mengembangkan sebuah sistem TEWS yang sering disebut dengan Tsunami Early Warning System. Sistem ini digunakan sebagai pemberi sinyal ke pusat yang menandakan kemungkinan ada tsunami. Dan jika sistem dipusat menerima sinyal dari satelit bahwa disuatu tempat akan terjadi tsunami, maka sistem control room akan menentukan sirene mana yang akan dibunyikan, dan akan mengirim sms secara langsung kepada orang-orang yang berwewenang didaerah dimana kemungkinan tsunami itu akan terjadi, supaya bisa diinformasikan kemasyarakat. Sistem TEWS ini, menggunakan sistem jaringan yang sangat kompleks, dan setiap peralatan yang digunakan telah menggunakan Internet Protocol (IP) yang spesifik. Misalnya, Sirene, Sensor dan beberapa tools lainnya. Selain contoh-contoh yang diatas, masih banyak daerah-daerah atau departemen atau lembaga pemerintahan yang lain yang telah mengembangkan e-government misalnya dibagian e-learning, e-registration, samsat dan lain sebagainya.

2. Cloud Computing Dalam Bidang Kesehatan





Dalam bidang kedokteran manfaat teknologi ini cloud computing di Indonesia juga diperlukan penggunaan teknologi yang memadai termasuk juga teknologi informasi berbasis cloud computing. Contoh penerapannya adalah pengembangan “Telemedicine”, yakni pelayanan di bidang kesehatan jarak jauh. Salah satu layanan dari Telemedicine di luar negeri adalah aplikasi MDLIVE.


Menurut  Prof. Dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG, ketua PB IDI, secara umum Telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta medianya yang digabungkan dengan kecanggihan medis untuk memberikan layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosis, hingga  tindakan medis secara online, tanpa terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh, masuk dalam kategori telemedicine. Telemedicine juga didefinisikan sebagai transfer data medis elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya via online.


"Untuk dapat berjalan dengan baik, sistem ini membutuhkan teknologi komunikasi yang memungkinkan transfer data berupa video, suara, dan gambar secara interaktif dan real time dengan mengintegrasikannya ke dalam teknologi pendukung video-conference," jelas Dr. Ilham.


Di negara-negara maju dan berkembang, praktik telemedicine ini sudah banyak digunakan. Di India, misalnya. Tingkat pertumbuhan penduduk di negara ini sangat tinggi, bahkan dikatakan mencapai 5 kali lipat dari Indonesia, namun tidak diimbangi dengan perkembangan rumah sakit modern serta tenaga medis ahli yang mencukupi. Sehingga, banyak pasien di daerah terpencil yang tidak terjangkau dengan layanan medis yang memadai.


Pemerintah India kemudian memberikan solusi dengan layanan telemedicine. Dokter-dokter ahli di rumah sakit modern di India terhubung dengan para dokter di daerah terpencil melalui teknologi informatika, sehingga bisa membantu  menyelesaikan kasus-kasus tertentu yang tidak bisa ditangani oleh dokter di daerah terpencil itu melalui komunikasi secara online. (Baca: Bijak Memilih Berobat Online)


Pemanfaatan telemedicine sangat tergantung pada tipe praktik telemedicine itu sendiri. Ada yang berupa telekonsultasi, teleassistansi, teleedukasi, telemonitoring, serta telesurgery. Adapun, jenis-jenis telemedicine dalam pelaksanaannya diterapkan dalam dua konsep, yaitu real time (synchronous) dan store-and-forward (asynchronous).


Telemedicine secara real time bisa berbentuk sederhana, seperti penggunaan telepon atau bentuk yang lebih kompleks seperti penggunaan robot bedah. Ada pula penggunaan peralatan kesehatan yang dihubungkan ke komputer sehingga dapat dilakukan inspeksi kesehatan secara interaktif, seperti tele-otoscope (untuk melihat ke dalam pendengaran pasien dari jarak jauh) dan telestethoscope (untuk mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh).


Konsep store-and-forward telemedicine dilakukan lewat pengumpulan data medis yang kemudian dikirimkan ke dokter spesialis untuk dilakukan evaluasi secara offline. Praktik seperti ini banyak dilakukan di beberapa rumah sakit yang menerima pasien internasional (lintas negara). Dermatolog, radiolog, dan patalog adalah spesialis yang biasanya menggunakan telemedicine jenis ini.


Di Indonesia, meski tren kesehatan online marak, praktik telemedicine memang belum berkembang. Salah satunya karena dibutuhkan infrastruktur serta teknologi yang tinggi. Dan tentu saja teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.


Telemedicine dapat dikatakan sebagai alat yang dapat membantu banyak orang dengan beragam masalah kesehatan. Sangat banyak manfaat yang ditawarkan dalam penggunaan Telemedicine, seperti halnya efektivitas waktu, biaya dan tenaga, artinya pasien tidak perlu untuk jauh-jauh datang ke rumah sakit yang menghabiskan banyak waktunya di perjalanan, biaya bahan bakar, dan fisik bertahan di tengah-tengah kemacetan untuk berkonsultasi masalah kesehatan dengan dokter, cukup dengan memanfaat teknologi informasi seperti halnya email atau bahkan video conference dan lain sebagainya.

Adapun manfaat lain yang ditawarkan yakni mengatasi persebaran tenaga medis atau ahli kesehatan, dokter yang sudah professional yang persebarannya tidak merata disetiap daerah yang ada di Indonesia. Intinya, dengan Telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dan melakukan pengobatan jarak jauh denga dokter ahli yang ia percayai mampu untuk membantu permasalahannya.

Disisi lain dengan penggunaan Telemedicine ini juga tidak akan menutup kemungkinan untuk menimbulkan resiko seperti halnya cyber crime. Misalnya, penggunaan Telemedicine ini dijadikan sebagai kedok penipuan yang nantinya dapat merugikan pihak lain. Namun hal-hal semacam ini dapat sedikit ditekan dengan penggunaan security bagi semua pemakai jasa cloud computing.

3. Cloud Computing Dalam Bidang Pendidikan


Contoh Penerapan Cloud Computing untuk perguruan tinggi adalah Sistem informasi akademik digital merupakan salah satu contoh penerapan cloud computing. Salah satunya adalah SIAKAD ONLINE. Siakad Online merupakan penyedia jasa layanan cloud computing khusus di bidang pendidikan level perguruan tinggi. Pihak kampus sebagai pengguna cukup melakukan pendaftaran secara online. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak penyedia layanan, pihak kampus dapat langsung menggunakan sistem informasi akademik dengan fitur-fitur yang telah disediakan oleh penyedia layanan. 

Sistem ini menerapkan cloud computing model SaaS. Penggunaan sistem ini tidak membutuhkan adanya pembelian server atau pembuatan aplikasi yang begitu rumit. Pengguna juga tidak perlu memikirkan atau mengeluarkan biaya yang besar untuk pemeliharaan server dan aplikasi. Semua itu sudah menjadi tanggung jawab pihak penyedia layanan.

Contoh lain yaitu Google Apps, suatu layanan yang disediakan oleh Google. Google Apps merupakan kumpulan berbagai aplikasi Google yang secara terintegrasi dapat digunakan oleh sebuah komunitas (umum, bisnis, pendidikan dan lembaga non profit). Google apps terdiri dari 3 macam, yakni Google Apps Gratis, Google Apps untuk bisnis (berbayar tetapi dengan fitur yang lebih), Google Apps untuk Pendidikan (gratis bagi lembaga pendidikan dan lembaga non profit dengan fitur yang menyerupai Google Apps Bisnis).

Google Apps untuk Pendidikan (Google Apps for Education) saat ini menawarkan kepada lembaga-lembaga pendidikan sebuah solusi “hosting gratis” untuk mengelola email, Chat, kalender, berbagi dokumen, dll. Google sendiri menyebut layanan ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi (an integrated communication and collaboration solution).


Fitur-fitur utama Google Apps untuk Pendidikan adalah sebagai berikut:


Gmail: Ini bukan Gmail yang biasa kita pakai dimana akun email kita beralamat dengan format: contoh@gmail.com. Gmail dalam Google Apps adalah sebuah layanan webmail komunitas (baca: lembaga pendidikan) yang dikelola oleh Administrator Google Apps lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian akun-akun email yang ada di dalamnya dibuat oleh Administrator dengan format alamat khusus, misalnya:kepsek@smpn10-bdl.sch.id. Alamat (URL)nya bukan lagi http://www.gmail.com ataumail.google.com tapi format url-nya dapat seperti ini: mail.smpn10-bdl.sch.id.


Google Calendar: Administrator, Guru, dan siswa dapat mengatur jadwa mereka (schedules) dan berbagi jadwal kegiatan dan kalender di antara mereka.  Google Calendar bisa juga digunakan untuk membuat jadwal akademik atau kalender pendidikan dan menampilkannya dalam satu laman web yang bisa diakses oleh siapapun yang diinginkan.


Google Talk: Administrator, Guru, dan siswa dapat berbincang (online) dan mengirim pesan instan ke rekan mereka di seluruh dunia, kapanpun dan dimanapun


Google Docs: Berbagi dokumen, spreadsheet, and presentasi. Kolaborasi secara waktu nyata (real-time) dengan tim kita  atau dengan  seluruh civitas sekolah. Kita dapat juga mempublikasikan dokumen akhir ke seluruh dunia.


Google Sites: Bekerja bersama untuk memelihara dokumen, isi web, dan informasi lainnya dalam satu tempat, semacam sebuah website.


Google Video for education: Sebuah solusi dalam penempatan (hosting) dan berbagi video yang memungkinkan sekolah dan organisasi lainnya untuk menggunakan video sebagai media efektif untuk komunikasi dan kolaborasi online yang bersifat internal.


4. Cloud Computing Dalam Bidang Telekomunikasi


Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan menyediakan layanan system informasi yang terpusat, dengan artian data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom, dengan cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan :



A. Jasa telepon bergerak (mobile service)
Contohnya adalah layanan UseeTV Mobile, kita dapat mengakses layanan dan program UseeTV dari perangkat mobile.

B. Data/internet. 
Contohnya adalah layanan SpeedySpeedy layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL

C. Jasa multimedia lainnya. 
Contohnya adalah layanan TELKOM ISDN. TELKOM ISDN jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.

D. Layanan hybrid
Contohnya adalah layanan IndiHome Fiber. IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah).


Mereka (PT. Telkom) menggunakan cloud computing dengan memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.


Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri dari confidentiality, integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu dimensi keamanan data yaitu Availability, cloud computing menaruh semua data dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failurepada data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi.


4. Cloud Computing Dalam Bidang Sosial dan Umum

Dengan kata lain karakteristik dari layanan ini adalah Public Cloud. Cloud Computing dalam bidang sosial dan umum, adalah layanan Cloud Computing yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk suatu kegiatan tertentu. Layanan Cloud Computing dalam bidang sosial dan umum mempunyai tujuan antara lain :

1. Sebagai media berkomunikasi, berkumpul, berorganisasi, dan sharing data dengan pengguna lain (Sosial Media)

Contohnya adalah Facebook, Skype, Instagram, dll


Instagram merupakan salah satu sosial media yang sangat digemari saat ini. Sosial media Instragram menggunakan jenis layanan Cloud Computing Software as a Service.


2. Sebagai media penyimpanan data

Contohnya adalah Dropbox dan Ubuntu One
Layanan lain yang menerapkan cloud computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox atau ubuntu one secara online dengan cara sinkronisasi. 


dengan begitu ketika terjadi perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada. Dropbox dan UbuntuOne 
menggunakan jenis layanan Cloud Computing Software as a Service.


3. Membantu membuat/menyelesaikan suatu tugas

Contohnya adalah  Google Docs dan Office 365.

Jika dulu untuk membuat dokumen kita harus menggunakan software word processing seperti Microsoft Office yang harganya lumayan mahal, kini kita dapat membuat dokumen dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server dan mengaksesnya dimana pun kita berada. 


contoh lain dari layanan seperti ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang tersedia diantaranya adalah SharePoint Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365 ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail, konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender. Office 365 
menggunakan jenis layanan Cloud Computing Software as a Service.


4. Sebagai media pengiriman data

Sebenarnya kita sudah lama menggunakan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail yang sering kita gunakan. 


dengan menggunakan layanan email kita tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses email dimana pun kita berada. Gmail Yahoo Mail menggunakan jenis layanan Cloud Computing Software as a Service.

5. Sebagai fasilitas pihak ketiga

Contohnya adalah Google App Engine

a
App Engine merupakan platform yang memungkinkan pengembang untuk membuat dan menjalankan aplikasi-aplikasi web dengan fasilitas hosting di server Google.

4. Cloud Computing Dalam Bidang Khusus

Dengan kata lain karakteristik dari layanan ini adalah Private Cloud. Cloud Computing dalam bidang khusus Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanan-nya:
SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal,Telkom Cloud, dll

Keuntungan:
  • Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
  • Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
  • Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Kerugian:
  • Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
  • Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.


Sumber Artikel :



Related Posts

Previous
Next Post »